Erosi serviks adalah hilangnya sebagian atau seluruh permukaan epitel squamous dari
serviks. Jaringan yang normal pada permukaan dan atau mulut serviks digantikan
oleh jaringan yang mengalami inflamasi dari kanalis serviks. Jaringan
endoserviks ini berwarna merah dan granuler, sehingga serviks akan tampak
merah, erosi dan terinfeksi. Erosi serviks dapat menjadi tanda awal dari kanker
serviks.
Erosi serviks dapat dibagi menjadi 3 tahap :
1. Erosi ringan : meliputi<=1/3 total area serviks2. Erosi sedang : meliputi 1/3-2/3 total area serviks
3. Erosi berat : meliputi<=2/3 total area serviks
Erosi serviks selalu ditandai dengan keputihan
kental dan berbau,
cairan ini berisi sel-sel darah putih, sel mati, sekresi peradangan,
jamur,bakteri, parasit atupun virus.Cairan ini sangat tidak sehat bagi
kehidupan sperma, dan akan sangat menyulitkan sperma untuk bergerak.
Ada beberapa teori penyebab erosi serviks dengan kehamilan
Level estrogen : erosi serviks merupakan respons
terhadap sirkulasi estrogen dalam tubuh
a. Dalam kehamilan : erosi serviks sangat umum ditemukan dalam kehamilan karena level estrogen yang tinggi. Erosi serviks dapat menyebabkan pendarahan minimal selama kehamilan, biasanya saat berhubungan seksual ketika penis menyentuh serviks. Erosi akan menghilang spontan 3-6 bulan setelah melahirkan.
b. Pada wanita yang mengkonsumsi pil KB : erosi serviks lebih umum terjadi pada wanita yang mengkonsumsi pil KB dengan level estrogen yang tinggi.
c. Pada bayi baru lahir : erosi serviks ditemukan pada 1/3 dari bayi wanita dan akan menghilang pada masa anak-anak oleh karena respon maternal saat bayi berada di dalam rahim
d. Wanita yang menjalani Hormon Replacement Therapy (HRT): karena penggunaan estrogen pengganti dalam tubuh berupa pil, krim , dll.
2. Infeksi: teori bahwa infeksi menjadi penyebab erosi serviks mulai menghilang. Bukti-bukti menunjukkan bahwa infeksi tidak menyebabkan erosi, tapi kondisi erosi akan lebih mudah terserang bakteri dan jamur sehingga mudah terserang infeksi.
3. Penyebab lain : infeksi kronis di vagina, douche dan kontrasepsi kimia dapat mengubah level keasaman vagina dan sebabkan erosi serviks. Erosi serviks juga dapat disebabkan karena trauma (hubungan seksual, penggunaan tampon, benda asing di vagina, atau terkena speculum).
a. Dalam kehamilan : erosi serviks sangat umum ditemukan dalam kehamilan karena level estrogen yang tinggi. Erosi serviks dapat menyebabkan pendarahan minimal selama kehamilan, biasanya saat berhubungan seksual ketika penis menyentuh serviks. Erosi akan menghilang spontan 3-6 bulan setelah melahirkan.
b. Pada wanita yang mengkonsumsi pil KB : erosi serviks lebih umum terjadi pada wanita yang mengkonsumsi pil KB dengan level estrogen yang tinggi.
c. Pada bayi baru lahir : erosi serviks ditemukan pada 1/3 dari bayi wanita dan akan menghilang pada masa anak-anak oleh karena respon maternal saat bayi berada di dalam rahim
d. Wanita yang menjalani Hormon Replacement Therapy (HRT): karena penggunaan estrogen pengganti dalam tubuh berupa pil, krim , dll.
2. Infeksi: teori bahwa infeksi menjadi penyebab erosi serviks mulai menghilang. Bukti-bukti menunjukkan bahwa infeksi tidak menyebabkan erosi, tapi kondisi erosi akan lebih mudah terserang bakteri dan jamur sehingga mudah terserang infeksi.
3. Penyebab lain : infeksi kronis di vagina, douche dan kontrasepsi kimia dapat mengubah level keasaman vagina dan sebabkan erosi serviks. Erosi serviks juga dapat disebabkan karena trauma (hubungan seksual, penggunaan tampon, benda asing di vagina, atau terkena speculum).
Articel From :http:http://ginekologi.org/erosi-serviks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar